Anak dengan autisme umumnya memiliki sedikit ketertarikan untuk berinteraksi sosial dengan orang lain. Hal ini sebetulnya bisa diatasi atau dikurangi bila saja anak menjalani terapi wicara yang dilakukan oleh para ahli.
Hanya saja tiap kasus anak autisme spesial sehingga satu metode terapi mungkin tidak bisa diterapkan untuk anak lainnya. Oleh sebab itu terapis selalu berusaha mencari cara baru bagaimana bisa mendorong kemampuan komunikasi anak autisme.
Berkaitan dengan hal tersebut, ada sekolah autisme di London yang menggunakan robot berwujud anak-anak sebagai instrumen terapi. Bernama Kaspar, sang robot dikembangkan oleh para peneliti di University of Hertfordshire dan bisa berinteraksi dengan anak.
Ketika anak autisme bermain dengan Kaspar ia bisa memberikan respons yang sesuai. Ketika anak menggelitiknya sang robot akan berkata ‘ini menyenangkan rasanya geli’, sementara ketika anak bermain kasar robot akan berkata ‘aduh sakit’.
Tidak hanya itu Kaspar juga memiliki fungsi bisa makan, bernyanyi, bermain tamborin, dan menyisir rambutnya.
“Kami di sini sedang mencoba mengajari seorang anak laki-laki bagaimana makan bersama teman-temannya. Dia biasanya kesulitan karena punya masalah cemas,” ungkap Alice Lynch selaku kepala sekolah seperti dikutip dari Reuters, Senin (10/4/2017).
“Dari bermain bersama Kaspar, sang anak sangat senang memberinya makan ketika ia lapar. Sekarang anak itu mulai berintegrasi di kelas dan mulai mau makan bersama teman-temannya. Hal semacam ini merupakan suatu kemajuan luar biasa,” lanjut Alice.
Menurut National Autistic Society (NAS), Inggris, anak dengan autisme memang cenderung menyukai teknologi. Alasannya karena teknologi memiliki semacam pola yang lebih mudah untuk dimengerti.
“Robot Kaspar adalah salah satu contoh dari teknologi baru yang punya potensi membuat perubahan besar pada orang-orang dengan spektrum autisme,” pungkas Direktur NAS Carol Povey.