Apple pertama kali memperkenalkan Liam — robot penghancur iPhone — pada awal 2016 lalu. Dan kini robot itu sudah beroperasi di dua negara, yaitu Amerika Serikat dan Belanda.
Liam disebut penghancur iPhone karena memang itu pekerjaannya. Ia akan mempereteli iPhone, dan menyimpan komponen dan material di dalamnya yang masih berharga, dan bisa digunakan kembali.
Dalam laporan Apple per 21 Februari lalu, kini sistem Liam beroperasi di California dan Belanda, demikian dikutip detikINET dari Business Insider, Minggu (12/3/2017).
Sebuah unit Liam tiap tahunnya bisa mempereteli 1,2 juta unit iPhone 6. Jumlah ini memang terlihat sangat besar, namun sebenarnya angka itu sangatlah kecil jika dibandingkan angka penjualan iPhone tiap tahunnya.
Sebagai perbandingan, pada 2016 lalu Apple menjual sekitar 211 juta unit iPhone. Sehingga 2,4 juta iPhone yang bisa didaur ulang menggunakan dua sistem Liam tergolong sangat sedikit.
Pada saat meluncurkan Liam pada musim semi 2016 lalu. Apple menyebut sebuah sistem Liam cuma butuh 11 detik untuk memproses sebuah iPhone. Menurut Apple, langkah yang mereka ambil ini bisa menghemat banyak sekali material berharga yang ada di dalam iPhone.
Untuk setiap 10 ribu iPhone yang didaur ulang, setidaknya 190 kg aluminum, 80 kg tembaga, 0,13 kg emas, 0,04 kg platina, 0,7 kg perak, dan lainnya bisa dikumpulkan.